Direct Lung VS Mouth To Lung
Perbedaan style vaping Direct Lung (DL) dengan Mouth To Lung (MTL) saya analogikan seperti tulisan di bawah, ini opini pribadi ya, jadi sifatnya ndak mengikat. Yang setuju silahkan, yg ndak setuju juga ndak apa-apa wong namanya pendapat pribadi pasti sifatnya subyektif.
Jika anda penggemar musik rock, heavy metal atau sejenisnya, pasti tau metallica, system of a down, led zeppelin, GNR, skid row, mr. Big dll. Kita asumsikan mereka adalah band yg mengusung musik rock murni. Di satu sisi ada musik aliran metal lain yg menawarkan sebuah genre baru yg dinamakan progressive rock, band yg masuk dalam kategori ini adalah dream theater, marillion dan pendahulunya genesis, pink floyd, Rush, intinya band yg memasukkan ketukan musik jazz pada musik rock. Cirinya ada pada ketukan drum yg selalu seirama dengan rhythm gitar dan permainan instrumen musik yg lebih dominan ketimbang lagu secara keseluruhan.
Kategori band pertama, yg mengusung musik rock murni... lagunya lebih easy listening. Banyak lagu lagu mereka yg hits, misal enter sandman, toxicity, stairway to heaven, to be with you, sweet child o mine, 18 and life. Lagu lagu yg saya sebut barusan, begitu dengar pertama kali orang pasti bilang... eh lagunya bagus. Dan pasti orang akan memutar berulang ulang sampai akhirnya menuju pada level bosan, dan mencari lagu sejenis yg presisi. Jadi, mungkin ndak perlu seorang musisi untuk mengatakan lagu-lagu itu bagus, krn memang bagus dari alunan nadanya, liriknya dll. Intinya titik kebosanan mendengarkan lagu-lagu band metal murni itu tinggi.
Sekarang kita bahas lagu dari aliran progressive rock, orang akan bilang rush dan dream theater itu bagus setelah memutar lagu mereka berulang ulang. Kesan pertama hambar, atau ini lagu iramanya ndak jelas, atau temen saya ada yg bilang lagu kedobrakan. Karena dalam satu lagu bisa dipecah jadi beberapa ritme yg berbeda, kemudian kembali lagi ke irama awal, berubah lagi sampai bener-bener mereka sudah selesai menyampaikan pesan lewat lagu. Kalo ndak percaya coba denger lagunya rush yg berjudul the spirit of radio dari album permanent waves. Disitu kita bisa mendengarkan beberapa ritme musik dari beberapa genre, beat yg berbeda tiap chorus. Dan yg jelas ketukan drum dari Neil Peart yg terus menyikuti irama rhythm gitar dari Alex Lifeson.
Juga lagu dari dream theater yg judulnya Home yg dilanjut dengan Dance of Eternity dari album Metropolis II. Hampir sama dengan lagu Rush, dimana kedua lagu itu lebih menonjolkan sisi musikalitas personilnya, tapi menciptakan efek addicted bagi pendengarnya. Sekali dengar, pasti orang akan bilang lagu aneh, ndak ada enaknya. Coba putar berkali kali, dan nikmati harmonisasi instrumen musik yg mereka mainkan. Ikuti ketukan drum Mike Portnoy yg selalu senada dgn ritme nada guitar yg dimainkan John Petrucci.
Disini progressive rock menawarkan irama musik rock yg lebih lengkap, dan tingkat kesulitan bermain musik juga tinggi. Ketika kita sudah mulai bisa menikmati lagu mereka, semakin diputar akan semakin enak krn kita berusaha mengingat ingat bagian mana yg belum dimengerti. Tingkat kebosanan mendengarkan lagu dari band progressive rock ini sangat rendah, karena kompleksitas lagu yg mereka bawakan. Bukan berarti kualitas personil band progressive lebih baik dari rock murni, tp mereka punya kelebihan menciptakan satu lagu dgn ritme dan nada yg berbeda beda.
Nah, sekarang kita tarik hubungannya dengan style vaping. Musik rock murni saya identikkan dengan style vaping DL. Dan musik rock progressive adalah MTL. Tingkat kebosanan DL itu tinggi, indikasi seringnya gonta ganti likuid. Likuid satu belum habis, sudah pengin ganti likuid lain, entah tersugesti likuid tinggal sedikit rasanya ndak enak, atau keracunan reviewer. Sedangkan MTL bisa bertahan lama, disamping cara menikmati yg butuh ketelatenan. Satu liquid akan dinikmati sampe habis, sampe bener2 mengerti narasi rasa yg sebenernya. Inilah kelebihan MTL anda butuh eksperimen, butuh riset, butuh kesabaran dan yg pasti output yg dihasilkan adalah hasil dari ketekunan dalam mencari setingan yg terbaik.... hehehehe
Tulisan ini bukan mendeskreditkan, tp murni perspektif pribadi tanpa unsur hasutan dan paksaan apalagi jualan.. hehehe. Semuanya kembali pada kenyamanan masing masing, mau MTL atau DL sama aja beda cara menikmati aja. Sama seperti pakai motor laki atau bebek.. toh sama sama biker juga namanya.
0 comments