KENAPA PINDAH STYLE MTL VAPING?


Ada temen yg nanya ke saya, kenapa sekarang pindah ke MTL?

Sebenernya bukan pindah, tapi merubah style vaping aja. Faktor paling mendasar sebenernya lebih ke masalah kenyamanan, nyaman bagi pengguna dan orang sekitar terutama. Karena seringnya aktivitas yg langsung berinteraksi dgn orang lain, dan belum tentu semua orang mau berkompromi dengan uap vape. Karena vape beda dengan rokok konvensional yg jauh lebih dulu dikenal masyarakat puluhan bahkan ratusan tahun yang lalu. Sedangkan vape masih seumur jagung, masih dalam tahap mencari jati diri. Sebagian masyarakat masih menganggap tabu keberadaan rokok elektrik. Mereka masih beranggapan vaping ndak ubahnya seperti rokok konvensional.

Cerita awalnya, pas di halte bus ada ibu-ibu bawa anak langsung menyingkir sambil tutup hidung lihat saya mengeluarkan uap yang lumayan banyak. Sebenernya uap yg saya hembuskan mengarah ke bawah dan berlawanan arah, tapi karena udara terbuka ndak menutup kemungkinan ada angin yang membawa uap ke arah mereka. Ibu dan anak itu pindah ke tempat lain di samping seorang bapak yg sedang merokok, dan ndak merasa terganggu dengan asap rokok... lol. Harus diakui memang, masyarakat umum lebih 'memaklumi' keberadaan asap rokok ketimbang uap vape.

Dari situ saya mulai berpikir untuk mencari alternatif vaping lain tanpa mengganggu aktivitas orang sekitar. Setelah nanya kesana kemari, akhirnya sebagian dari teman menganjurkan untuk mencoba style vaping MTL. Karena MTL dianggap lebih ramah lingkungan karena produksi uap yang lebih sedikit. Setelah melalui proses adaptasi yang cukup lama, sekarang saya lebih merasa nyaman vaping dengan gaya MTL, serasa leluasa dimanapun tempatnya dengan catatan masih dalam batas etika.

Selain pertimbangan uap yg sedikit, pemakaian device yg lebih irit. Mulai dari baterai, coil dan terutama liquid. Liquid mungkin akan terasa mahal di awal karena ndak semua liquid vapeable buat style MTL, anggap aja itu harga dari sebuah eksperimen. Tapi setelah menemukan liquid yg cocok, MTL lebih terasa irit. Untuk flavour sebenernya masih debatable jika dibanding style DL, kembali ke urusan selera vapers. Biasanya yang masih orientasinya ke vapor atau uap mungkin kurang suka dengan style ini, juga penyuka rasa manis akan sedikit kesulitan beradaptasi dgn gaya vaping MTL.

Untuk hal lain yg lebih teknis, seperti setingan ohm dan pemakaian watt bisa dibaca di postingan lain. Karena disini saya hanya menjelaskan alasan utama kenapa MTL. Tapi saya juga masih sesekali DL kok, pas kalau pengin dan kondisi serta situasi memungkinkan. Hanya kadang terasa aneh aja kalo lagi DL, seperti ada yang kurang dan kadang malah ndak betah lama-lama.

0 comments